Saat memulai ‘perjalan’ spiritual pasti akan menemukan banyak cerita. Jika hanya berhenti di-sekedar cerita dan kita tidak mau memetik hikmah dari pengalaman yang kita jumpai entah itu pengalaman di alam nyata maupun tidak nyata entah karena itu disengaja ataupun karena tidak paham, maka bisa jadi akan ada pesan semesta yang sementara terlewati.
Ini setelah nyaris 20 tahun, di hari Paskah, saat sedang browsing di HP, tiba-tiba teringat mimpi 20 tahun yang lalu.
Mimpinya, saat itu sesungguhnya yang saya rasakan bukan sebuah mimpi tetapi begitu nyata. Antara tidur dan terjaga tiba2 ada yang menyapa saya, suaranya begitu jelas ditelinga saya, kataNya….ini bahasa Ibrani…Tata um kultum! (Itu yang saya tangkap dipendengaran saya. Saya tidak paham maksudNya karena saya tidak paham bahasa ibrani ,tapi itulah penangkapan bunyi yang saya terima. Yang jelas saya mengenali Sang Suara itu, saya melihat wajahNya, bola mataNya hitam bukan biru, sorot matanya tajam dan dalam namun teduh dengan senyumnya yang penuh Kasih tergambar pada bibirNya yang tipis, rambutnya hitam legam khas timur tengah. Saat itu saya sedang tertidur dan merasa di sapa untuk dibangunkan.
Kemudian Saat saya terjaga, tubuh fisik bangun, yang saya rasakan adalah kebahagiaan yang luar biasa, seminggu rasanya bagaikan diawang-awang.
Saya sangat penasaran dengan apa yang Beliau katakan? Tapi apa daya saya benar-benar tidak paham bahasa ibrani. Apalagi bisa jadi penangkapan pendengaran saya tentang bunyi ‘tata um kultum’…belum tentu benar. Saya coba cari artinya lewat google translate, dari bahasa ibrani ke indonesia, kata itu tidak ada. Dari bahasa hebrew ke english juga gak ada. Tiba-tiba tepat di hari paskah 20 tahun kemudian, saat buka google kok tiba2 teringat pengalaman itu dan coba googling lagi kata…’tata um kultum’, tapi ketemunya kata ‘talita kum’ yang dijelaskan kata itu bisa diartikan sebagai ajakan untuk bangkit kembali, jangan tidur melulu.
Sepertinya sudah sekian lama saya hidup dalam ketidaksadaran, iman saya kepadaNya sedang ngorok terus. Saat itu saya memang baru memulai untuk belajar spiritual karena saya merasa bosan dengan hidup yang begini-begini aja, saya ingin menemukan ‘sesuatu’ yang berarti di dalam hati saya sendiri.
Sehari sebelumnya setelah batin ini menangis di depan Guruji dan lalu Guruji tiba-tiba setelah selesai memberikan wejangan kepada peserta meditasi, datang menghampiri saya dan memberikan blessing dengan menyentuh dahi saya. Nah..setelah itu esok malamnya saya antara mimpi dan nyata berjumpa dengan ‘Beliau’ dengan sapaanNya yang setelah 20 tahun baru saya yakini adalah ‘ Talita kum’, wake up!, Bangun!, jangan tidur melulu!, Sadarlah!.